Jumat, 28 Juni 2013

Active - Pasive

Simple Present.
Active : Bobi writes a letter.
Pasive : a letter is written by Bobi.

Present Continuous.
Active : Dina is cutting a letter now.
Pasive : a letter is being cuttten by Dina.

Present Perfect.
Active : Sinta has written a letter.
Pasive : a letter has been written by Sinta.

Simple Past.
Active : The Children watched the TV.
Pasive : The TV was watched.

Past Continuous.
Active : My Sister was cleaning the windows.
Pasive : The windows were being cleaned.

Past Perfect.
Active : She had kept the novel
Pasive : The novel had been kept

Future
Active : I will write a book.
Pasive : a book will be written.


Aktif ke Pasif adalah perubahan kalimat aktif ke pasif dengan merubah objek menjadi subjek kemudian to be ditambah Verb 3.
Sumber : dari pelajaran bahasa inggris 1. ( Mr. Suyudi )

KALIMAT IF-CLAUSE

  • True in the Present / Future

          ( If + Subject + Verb 1 ) ..., ( Subject + Will + Verb 1 )

          ex = If i go to Bali, I will buy Joger T-Shirt.

  • Untrue in the Present

         ( If + Subject + Verb 2 ) ..., ( Subject + Would + Verb 1 ) 

         ex = If i went to Jogja, I would buy Batik.

  • Untrue in the Past

         ( If + Subject + Had + Verb 3 ) ..., ( Subject + Would + Have + Verb 3 )

         ex = If i had gone to Papua, I would have bought Koteka.

Senin, 29 April 2013

soal toefl

SOAL
1. He ..bacon and eggs every morning.
A. is used to eat                             C. has been used to eating
B. hadused to eat                         D. use to eating
2. The team really looks good tonight because the coach had them.. every night this week.
A. Practice                                        C. practiced
B. to practice                                   D. the practice
3. You…. your seatstodau if you want to go to the game.
A. had better to reserve            C. had to better reserve
B. had better reserve                  D. had to reserve better
4. Your sister used to visit you quite often
A. didn’t she                                    C. wouldn’t she
B. doesn’t she                                                D. hadn’t she
5. Mr. Reagan was… the long chain of unfortunate events
A. the first to break                      C. firstly broken
B. the first breaking                     D. breaking the first
6. There is often disagreement as to … is the better students, Bob or Helen
A. whom                                           C. who
B. whose                                          D. which
7. A few of….are planning to drive to Florida today.
A. we girls                                        C. girls us
B. girls we                                         D. us girls
8. Please go to … to pick up your ID card.
A. third window                             C. window third
B. the window three                   D. the third window
9. It’s a shame that you have….time in New York on the tour
A. so few                                          C. a few
B. solittle                                          D. a little
10. She hasn’t seen her family….three years ago
A. since                                            C. for
B. from                                             D. before
11. this coffee tastes a little…to me.
A. strongly                                      C. so strong
B. Strong                                          D. too strong
12. It is…day that travel advisories have been issued for most themajor highways.
A. such snowy                               C. such a snowy
B. so snowy                                    D. such snowy
13. I like these dises, but…is a little too small
A. the tea cup                                C.thetea’s cup
B. cup of tea                                   D. thecup for the tea
14. I will return your notes assoon as …copying them.
A. I will finish                                  C. i finish
B. I do finish                                   D.I finished
15. Although she is very popular, she is not…her sister.
A. more pretty than                    C. pretty as
B. as pretty like                             D. prettier than
JAWABAN DAN PEMBAHASANNYA
1.      Jawaban C
Kata “used to “ digunakan untuk membandingkan waktu lampau dan waktu kini, dan seringkali menunjukkan makna kebiasaan atau pengulangan. (Zandvoort, 1980:84).
2.      Jawaban A
Kata “had” dalam kalimat tersebut berarti “menyuruh” dan membentuk struktur “causative”aktif, sehingga kata kerja dibelakangnya harus berbentuk infinitive tanpa “to”, yaitu “practice” (berlatih).
3.      Jawaban B
Salah satu ungkapan bahasa Inggris untuk menyatakan “lebih baik” adalah “had better +V1”. Jadi , “had better reserve” (lebih baik memesan) merupakan pilihan yang tepat untuk kalimat tersebut.
4.      Jawaban A
Kata bantu dalam “question tag” didasarkan pada kata kerja dalam kalimat yang terkait. Kata kerja dalam kalimat positif tersebut berupa V2 (past tense) “used to”, sehingga kata kerja bantu yang digunakan untuk melengkapi QT-nya yang tepat adalah “didn’t.  Apabila kata kerja nya kalimat positif adalah V1 plus “-s”, maka QT-nya “don’t”. Jika kata kerjanya V1 plus “-s”, QT-nya “doesn’t”. Apabila kata kerja kalimat berupa be (can, will, could, would), maka cukup menambahkan not setelahnya untuk membentuk QT.
5.      Jawaban A
Ungkapan “the first to break” dalam kalimat terebut berasal dari bentuk panjang “the first man who broke”. Frasa “man who broke” dengan kata kerja bentuk lampau ini dapat diganti dengan struktur “to +V1”, yaitu “to break”.
6.      Jawaban C
Kata ganti orang yang paling tepat adalah “who”, karena berfungsi sebagai pengganti subjek dalamanak kalimat tersebut.
7.      Jawaban D
Kata “of” sebagai kata depatn jika diikuti kata ganti orang, maka harus berbentuk objek, sehigga pilihanyang tepat adalah “us girls”.
8.      Jawaban D
Kata bilangan penunjuk urutan (ordinals)biasanya didahului sebuah kata sandang tentu ( definite determiner) yaiut “ the “. (Leech, 1979:254).
9.      Jawaban B
Kata “time” termasuk kata benda tak dapat dihitung (uncountable), jadi untuk menyatakan “begitu sedikit waktu” yang tepat adalah “so little time”. “Little” hanya digunakan pada kata benda tak dapat dihitung.
10.  Jawaban A
Kalimat tersebut berbentuk Present Perfect Tense (hasn’t seen). Jika keterangan waktunya menunjuk pada suatu titik waktu tertentu (“three years ago”, misalnya dihitung dari tahun 2008 titik waktunya adalah tahun 2005), maka kata depan yang harus dipakai adalah “sejak” (since).
11.  Jawaban B
Kata “tastes” (terasa, rasanya) harus diikuti jenis kata sifat,yaitu “strong” (kental).
12.  Jawaban C
“Such” digunakan secara khusus untuk menunjukkan suatu cirri bentuk benda tertentu (identity of type). Contoh lain:  “They regulary get “ The Daily Courier’. I wouldn’t read such a paper” (Quirkm 1972:703)
13.  Jawaban A
Frasa kata benda dalam bahasa Inggris pada umumnya berstruktur hokum MD (yang diterangkan terletak dibelakang (yang menerangkan ). Jadi, berbalikan dengan frasa kata benda bahasa Indonesia yang berstruktur MD. Kata “tea” adalah menerangkan (M) dan “cup” adalah yang diterangkan (D). Struktur “noun phrase” seperti ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “Modifier-Head” (MH).
14.  Jawaban C
Kalimat itu tepat jika dilengkapi dengan subjek dan kata kerja berbentuk waktu Simple Present Tense, yaitu “I finish”.
15.  Jawaban D
Kalimat itu menggunakan Comparative Degree. Jika terdiri dari dua suku kata, untuk menyatakan lebih, maka cukup member imbuhan “-er” dan diikuti “than”. Jadi, pilihan yang benar adalah “prettier than”.
Sumber :
http://pembahasan-soal-soal-toefl.blogspot.com/

Rabu, 03 April 2013

Tence


A. Simple Present Tenses
Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu.

Kalimat-kalimat bahasa inggris umumnya harus mempunyai subject(s) dan predicate(p). karena itu semua Tenses akan dipormulasi seperti itu.
Rumus:
+) Subject + to be + verb I + Main verb
+) Subject + verbI +(s/es)
Contoh :
* he is handsome
(dia tampan)
* is he handsome?
(apakah dia tampan?)
* he is not handsome
(dia tidak tampan)
Simple Present Tense dipakai ketika:
• Kejadiannya bersifat umum, atau
• Terjadi sepanjang waktu, atau kebiasaan di masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang, atau
• Kejadiannya tidak hanya terjadi sekarang, atau
• Bersifat kebenaran umum, yang orang lain tidak dapat menyangkal lagi akan kebenarannya.

B. Present Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses.

Rumus:
subject + to be (is, am, are) + kata kerja + ing

Tense ini dipakai untuk menjelaskan tentang:
• Kejadian yang sedang terjadi sekarang, atau
• Kejadian yang akan terjadi di masa yang akan dating
Contoh :
+) She is cooking in the kitchen.
(dia sedang memasak di dapur)
-) She is not cooking in the kitchen
(dia tidak sedang memasak di dapur)
?) is she cooking in the kitchen?
(Apakah dia sedang memasak di dapur?)

C. Present Perfect Tense
Rumus:
subject + have + past participle (Kata Kerja Bentuk ke-3)
Tense ini digunakan untuk:
• Pengalaman
• Perubahan
• Situasi Yang berkelanjutan
Atau untuk menunjukan suatu peristiwa yang selesai pada waktu yang singkat (baru selesai)
Perhatikan contoh-contoh kalimatnya berikut ini:
+) they have met me
(mereka sudah menemui saya)
?) have they met me?
(apakah mereka sudah menemui saya?
-) they have not met me
( mereka belum menemui saya)

D. Present Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + have / has + been + K.Kerja + ing
Kita menggunakan Tense ini untuk menjelaskan:
• Satu kejadian/kegiatan yang baru saja berlangsung
• Satu perbuatan yang berlangsung hingga sekarang (pada saat bicara masih terjadi)
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They have been playing football
(Mereka telah sedang bermain sepakbola)
-) They have not been playing football
(merka telah tidak sedang bermain sepakbola)
?) have they been playing football?
( Apakah merka telah sedang bermain sepakbola?)

E. Simple Past Tense
Rumus Kalimat Positif:
subject + Kata Kerja Bentuk ke – 2
Rumus Kalimat Negatif :
subject + did + not + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Rumus Kalimat Tanya:
Did + subject + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Pengecualian: Ketika Predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka pengganti kata kerja tersebut adalah was (I, she, he, it) dan were (we, you, they).
Kapan kita memakai Simple Past Tense?
Kita memakai Tense ini untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lampau.
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They were student last year
(mereka pelajar tahun lalu)
-) they were not student last year
(mereka bukan pelajar tahun lalu)
?) were they student last year?
(apakah mereka pelajar tahun lalu?)

F. Past Continuous Tense
Rumus:
subject + was, were + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Tense ini?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan atau kejadian pada waktu tertentu di masa lampau.
Contoh:
+)We were joking.
-) We were not joking
?) Were we joking?

G. Past Perfect Tense
Rumus:
had + subject + Kata Kerja Bentuk ke - 3
Kapan kita menggunakan Past Perfect Tense?
Tense ini mengekspresikan tindakan di masa lalu sebelum tindakan lain terjadi, namun kejadiannya di masa lampau.
Perhatikan:
+) I had listen the radio when you come here
(aku sudah mendengar radio sebelum kamu datang
H. Past Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + had + been + Kata Kerja + ing
Kapan Kita menggunakan Past Perfect Continuous Tense?
Tense ini sama pemakaiannya dengan Past Perfect Tense, namun mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama di masa lampau sebelum tindakan lain terjadi.
Perhatikan:
She had been helping me when they went to scool
(dia telah sedang membantu saya ketika mereka telah pergi ke sekolah)

I. Simple Future Tense
Rumus:
subject + WILL/SHALL + Kata Kerja Bentuk I

Kapan kita mengunakan Simple Future Tense?
a. Tidak Ada Rencana Sebelumnya atau Menyatakan perbuatan/kejadian yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang
contoh :
• Hold on. I‘ll get a pen.

b. Prediksi
Contoh:
• It will rain tomorrow.
KALIMAT NON-VERBAL
Ketika predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka gunakan be untuk menggantikan kata kerja tersebut.
Contoh:
• I‘ll be in London tomorrow.
Catatan:
Ketika kita mempunyai rencana atau keinginan untuk melakukan suatu kegiatan di masa yang akan datang, maka gunakan be going to atau Present Continuous Tense untuk menggantikan will/shall.
J. Future Continuous Tense
Rumus:
subject + WILL + BE + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Future Continuous Tense?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan yang akan terjadi di waktu tertentu di masa yang akan datang.
Contoh:
He will be teaching me at eight tomorrow
(dia akan sedang mengajar saya pada jam delapan besok)

Ditulis Oleh : Benny Dwi

Rabu, 14 November 2012

Transport Lorena - Karina Dalam Penerapan Etika Bisnis

PROFIL PERUSAHAAN

Pada tahun 1970, Lorena Transport didirikan oleh Bpk. G.T. Soerbakti dan mulai menjalankan bisnis jasa transportasi jarak pendek dengan mengandalkan 2 unit bus Mercedes Benz yang melayani rute antar kota, yaitu Bogor - Jakarta PP. Kemudian pada tahun 1984, trayek jarak jauh mulai dibuka yaitu Jakarta - Surabaya PP, dilanjutkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera. Saat ini LORENA-KARINA telah memiliki lebih dari 500 unit bus yang keseluruhannya menggunakan produk Mercedes Benz guna melayani lebih dari 60 Kota di Indonesia.


Lorena Group pada tahun 1989 mengembangkan usahanya dengan mendirikan PT. Ryanta Mitra Karina yang biasa disebut "KARINA" yang juga bergerak di bidang jasa angkutan umum bus Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP ) yang melayani trayek Jakarta, Surabaya, Malang, Madura dan Denpasar.

LORENA-KARINA mempunyai komitmen untuk melayani masyarakat pengguna jasa angkutan umum bus Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP ) serta dengan sungguh-sungguh memberikan pelayanan prima dan motto usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan yaitu : SABAR, SOPAN dan SENYUM.

Hasil upaya PT. Eka Sari Lorena Transport dalam menumbuh-kembangkan usaha telah menghasilkan penghargaan dari konsumen dan sertifikat pengakuan dari berbagai lembaga pemerintah maupun internasional, diantaranya : 

  1. Penghargaan Managemen Transportasi Darat & Depo Terbaik di DKI dari Departemen Perhubungan R.I
  2. "Golden Asia Award" For Service Excellence, Hongkong
  3. "New Millennium Award" International Transportation Award, Brussels - Belgium.
  4. "Lifetime Achievement Award" dari Ernst & Young Entrepeneur Of The Year 2003 Indonesia kepada Bp. Gusti Terkelin Soerbakti, President LORENA Group
  5. Penghargaan Pemilihan Kinerja Perusahaan Otobis terbaik Tingkat Nasional dari Departemen Perhubungan R.I.
  6. Penerima penghargaan Pengemudi Bus AKAP Terbaik di DKI dan Indonesia dari Departemen Perhubungan R.I.
Pada Tahun 2003 PT. Eka Sari Lorena Transport berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000, dimana LORENA Transport merupakan perusahaan transportasi darat pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal ini menunjukkan komitmen LORENA untuk memberikan kualitas jasa terbaik dan sesuai standar mutu yang dipersyaratkan. Penerapan sistem yang berbasis ISO 9001:2000 adalah upaya untuk menstandarkan seluruh proses kerja dan secara langsung akan terkait dengan standarisasi mutu jasa yang dihasilkan sehingga memunculkan Budaya Mutu dalam Perusahaan.

Keunggulan dan nilai tambah dari LORENA-KARINA terletak pada kreatifitas dan inovasi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi terhadap keinginan maupun kebutuhan pelanggan. Untuk mendukung kegiatan pengoperasian bus dan penerapan konsep depo terpadu yang dapat melayani semua kebutuhan pelanggan dalam satu lokasi, telah dibangun depo bus LORENA-KARINA di Jl. Raya Tajur No. 106 Bogor, dan di Jl. RA. Kartini No. 16 Cilandak, Jakarta. Dimana seluruh bus LORENA-KARINA berangkat dan tiba serta juga sebagai tempat transit bagi penumpang dalam perjalanan jarak jauh dari Wilayah Sumatera, Jawa, Madura dan Bali ataupun sebaliknya. 



Visi
“ Menjadi Perusahaan Transportasi Darat terbaik di Indonesia dengan sistem yang terintegrasi dan layanan PRIMA “

Misi

“ Memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas terbaik“
“ Membangun layanan transportasi darat yang Aman, Nyaman, Tepat waktu dan memuaskan pelanggan “

Moto
“ Sabar, Sopan, Senyum “


PANDANGAN KINERJA KEWIRAUSAHAAN
Pelayanan utama LORENA-KARINA terletak pada kreatifitas dan inovasi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi terhadap keinginan maupun kebutuhan pelayanan pelanggan. Untuk mendukung kegiatan LORENA-KARINA, kami telah mendirikan depo bus moderen yang berlokasi di Bogor - Jawa Barat, 60 km dari Jakarta dan juga di Jakarta Selatan dimana seluruh bus LORENA-KARINA berangkat dan tiba di tempat tersebut dan juga merupakan tempat transit bagi penumpang dalam perjalanan jarak jauh.
Alasan utama di balik ide tersebut merupakan usaha untuk melengkapi berbagai fasilitas dengan bentuk pelayanan kepada pelanggan yang terintegrasi. Di dalam depo yang moderen ini tersedia Workshop untuk perbaikan dan pencucian bus. Disamping itu tersedia fasilitas untuk para penumpang berupa Counter penjualan dan pemesanan tiket, ruang tunggu Penumpang, ruang istirahat dan loker, mushola, kamar mandi dan toilet, rumah makan, mini mart, pelayanan untuk menyimpan bagasi, jasa pengiriman barang dan pompa bensin baik untuk bus LORENA-KARINA maupun umum.




Selasa, 09 Oktober 2012

Perkembangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Dalam dekade 1990-an hingga awal 2000-an isu mengenai penerapan “Corporate Social Responsibilty/CSR” atau “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” telah berkembang menjadi diskursus yang penting antara pemerintah, perusahaan-perusahaan besar dan masyarakat sipil. Perkembangan diskursus tersebut dilatarbelakangi oleh meningkatnya tekanan terhadap perusahaan-perusahaan multinasional di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa. 

Tekanan yang berasal dari masyarakat dan pemerintah mendesak agar terjadi keseimbangan antara orientasi bisnis dengan kepedulian atas kondisi sosial dan lingkungan. Tentu saja tekanan yang muncul sangat berkaitan dengan keberagaman kepentingan yang melatarbelakanginya. Tetapi terdapat satu kesamaan mendasar dari kepentingan-kepentingan tersebut, yaitu adanya pertanggungjawaban perusahaan atas segala aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan. 

Di Indonesia sendiri, tiga kelompok pemikiran tersebut masing-masing sempat dan telah berkembang dengan variasinya sendiri-sendiri. Pada masa pemerintahan Orde Baru misalnya, kelompok pemikiran State Led sempat mencuat dan berkembang. Pemerintahan ketika itu, sempat mengeluarkan Inpres yang mengharuskan setiap badan usaha milik negara (BUMN) untuk menyisihkan 2% dari laba usahanya untuk dialokasikan dalam program-program CSR. Program CSR di lingkungan BUMN tersebut dikenal dengan berbagai istilah, mulai program kemitraan, bina mitra lingkungan, dan PKBL.

Peranan pemerintah rezim Orde Baru dalam mendorong implementasi CSR juga menyentuh sektor swasta, terutama kelompok usaha konglomerasi yang mendominasi aktivitas bisnis di tanah air. Beberapa kali kelompok-kelompok usaha besar dikumpulkan dan dihimbau untuk menyisihkan sebagian keuntungannya atau menyediakan anggaran khusus untuk program-program CSR. Dominasi pemikiran State Led semakin kukuh dengan disahkannya Undang-undang Perseroan Terbatas tahun 2007 lalu, di mana pada pasal 74 mengharuskan perusahaan—khususnya yang bergerak di bidang pertambangan-- menerapkan CSR serta menyediakan anggaran khusus untuk pembiayaan program-program CSR.

Agar peran CSR dalam membentuk modal sosial dapat berlangsung secara efektif, maka diperlukan peran pemerintah untuk mempengaruhi secara positif tumbuhnya kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong, partisipasi, jaringan, kolaborasi sosial, dalam suatu komunitas. Modal sosial yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan mempercepat keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan sosial dan kesejahteraan.

Pengaruh dari pemerintah tersebut dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah maupun fasilitas atau insentif tertentu yang dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan perannya dalam memupuk modal sosial melalui CSR.

Dengan demikian, ketika CSR diwajibkan dengan regulasi, maka regulasi itu menyatakan keberlakuan konsep pembangunan berkelanjutan. Karenanya, regulasi lain yang diberlakukan terhadap perusahaan haruslah ditimbang ulang apakah sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau tidak. Agar pembangunan di Indonesia dapat berjalan menuju pembangunan yang ramah ekonomi, sosial dan lingkungan sekaligus, maka regulasi yang berkenaan dengan pemerintah dan masyarakat sipil juga harus ditimbang dengan konsep yang sama. 

sumber : http://www.arthagrahapeduli.org/index.php?option=com_content&view=article&id=669%3Atanggung-jawab-sosial-perusahaan&catid=40%3Aumum&Itemid=54&lang=in

Selasa, 27 Maret 2012

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi.
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.

     Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
     
      Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.